Kecelaruan teori chaos | Jiwakacak

Tuesday, November 25, 2008

Kecelaruan teori chaos

Dalam sebuah masyarakat, situasi ‘chaos’ dicirikan oleh adanya hentakan (turbulensi).


DALAM situasi chaos, masyarakat selalu dihantui oleh berbagai ancaman seperti pengganas, kekerasan, kejahatan, perpecahan dan rusuhan. – Gambar hiasan


'CHAOS' adalah suatu istilah yang sering kita dengar tetapi jarang difahami secara tuntas, lebih-lebih lagi chaos telah ditemukan sebagai satu teori ilmu.

Kata itu sering dirujuk di saat kita membicarakan ramalan mahupun fakta-fakta sosial yang memang sulit untuk dikendalikan. Ada nada kecemasan tatkala menyebut istilah 'chaos', yang secara harfiahnya bermakna kekacauan.

'Chaos' sebagaimana dijelaskan oleh James Gleick dalam Chaos: Making a New Science, adalah sesuatu yang ada di mana-mana. Akan tetapi sukar untuk menjelaskannya, satu situasi kekacauan yang tidak teratur (benda, ekonomi, sosial, politik, sains, dan sebagainya) yang tidak dapat diramalkan pola arah tujunya.

'Chaos' sudah memasuki berbagai wilayah kehidupan. Ada 'chaos' politik, ekonomi, sosial seperti yang berlaku di dunia global kini. Bahkan ada juga 'chaos' pengurusan yang dipopularkan oleh mahaguru pengurusan, Tom Peters.

Dalam sebuah masyarakat, situasi 'chaos' dicirikan oleh adanya hentakan (turbulensi), sebuah situasi yang ditandai oleh ketidakstabilan serta keacakan (randomness) pergerakan sosial dalam setiap skalanya.

Turbulence, menurut Gleick, menarik benda-benda yang dipengaruhinya dan kemudian melepaskannya secara deras. Di dalam masyarakat ada 'kuasa-kuasa' tertentu yang menarik dan melaga-lagakan masyarakat ke sana ke mari yang dalam teori 'chaos' disebut strange attractor - sebuah kuasa aneh yang menarik setiap komponen (benda, masyarakat, bangsa) ke arah tidak menentu.

Berbagai kekuatan kuasa ini menarik masyarakat secara tersentak dari segala penjuru dan ke segala penjuru, yang menciptakan situasi kegelisahan, ketidakpastian bahkan ketakutan.

Dalam situasi 'chaos', masyarakat selalu dihantui oleh berbagai ancaman (pengganas, kekerasan, kejahatan, perpecahan, rusuhan), akan tetapi tidak punya harapan untuk mendapatkan perlindungan, keamanan sosial dan keadilan kerana tidak dapat lagi dipercayai. Ketidakpercayaan pada pemerintah yang dianggap tidak mampu mengendalikan negara, ketidakpercayaan kepada undang-undang yang dianggap tidak mampu memberi keadilan.


TERDAPAT banyak pilihan buku mengenai chaos di pasaran.


Hentakkan atau turbulensi menurut Michel Serres pula dalam Genesis, adalah 'sebuah keadaan antara', sebuah medan antara keadaan kacau dengan keadaan teratur.

Ada gerakan-gerakan udara yang tidak teratur di dalam sebuah badai; ada perpusaran udara yang tidak dapat diramalkan dalam sebuah 'turbin'; ada perkembangan sosial yang tidak dapat diperkirakan dalam sebuah masyarakat; ada pergerakan arus modal yang tidak dapat diperhitungkan di dalam sebuah iklim ekonomi; ada pergerakan massa yang tidak diketahui arahnya di dalam sebuah iklim politik - semuanya ini adalah turbulensi.

Dalam masyarakat ada sesuatu yang dapat diramalkan, akan tetapi ada situasi-situasi yang menjadikan ramalan tersebut menjadi mustahil. Turbulence adalah campur aduk antara daerah-daerah yang dapat diramalkan dan daerah-daerah chaotic, campur aduk antara konsep kesatuan dan perpecahan.

Ada persatuan, akan tetapi di sebalik persatuan itu ada juga potensi perpecahan di mana-mana. Kita menemukan ketenangan dan keteraturan dalam masyarakat, akan tetapi secara tiba-tiba kita menemukan pula kekacauan dan 'chaos'.

Turbulensi sosial adalah turun-naik dalam masyarakat menerusi berbagai dimensinya. Sebagai satu teori ilmu, 'chaos' adalah sebuah bidang baru yang menarik dalam penyelidikan ilmu pengetahuan. Fenomena-fenomena 'chaos' adalah sebuah penemuan mengejutkan sekali gus kontroversi sehingga sebahagian besar ilmuwan terkemuka pada dekad yang lalu dan sebelumnya akan menolak dan menganggapnya sebagai fantasi.

Ziauddin Sardar dan Iwona Abrams dalam buku Chaos for Beginners, satu buku yang wajib dibaca oleh sesiapa yang ingin memahami fenomena 'chaos' yang berlaku, mengatakan chaos sangat menarik dikaji kerana alasan-alasan berikut: Pertamanya, Ia menghubungkan pengalaman sehari-hari kita dengan hukum-hukum alam dengan cara mengungkapkan kaitan samar antara kesederhanaan dan kompleksiti.

Keduanya, ia menampilkan sebuah semesta yang pada suatu saat 'deterministik' dan mematuhi hukum-hukum dasar fizik, namun berpotensi untuk menjadi tidak teratur, kompleks, dan tidak teramal.

Ketiga, ia menunjukkan bahawa ramalan adalah sebuah fenomena yang jarang yang hanya dapat diterapkan dalam batas-batas yang telah disaring oleh ilmu pengetahuan dari keseragaman dunia kita yang kompleks. Keempat, ia membuka kemungkinan untuk kesederhanaan fenomena yang kompleks.

Kelima, Ia menggabungkan matematik imaginatif dengan kemampuan proses komputer moden yang sangat canggih. Keenam, Ia menghadirkan keraguan terhadap prosedur-prosedur ilmiah tradisional dalam menyusun model dan terakhir, Ia menunjukkan bahawa ada batas-batas yang melekat pada pemahaman dan ramalan kita tentang masa depan pada semua tingkat kompleksiti.

Powered by Blogger.
Back To Top